BUTUH BANTUAN POLISI POLRES MAJALENGKA HUBUNGI KAMI 110 ,0233-281221 ATAU SMS 9123 .

Selasa, 28 Maret 2017

MENOLAK TERORISME DAN RADIKALISME, SAT BINMAS POLRES MAJALENGKA GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION








POLRES MAJALENGKA - Satuan Binmas Polres Majalengka melaksanakan kegiatan FGD (focus Group Discussion) Polri yang promoter dan masyarakat Kabupaten Majalengka menolak terorisme dan radikalisme di Kabupaten Majalengka, bertempat di rumah makan lesehan Amfera Majalengka, Senin (27/3/2017).

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di buka oleh Kapolres Majalengka Akbp Mada Roostanto,SE,MH didampingi Kasat Binmas Akp Asep S.Fiqih,SH, dihadiri Wakil Dekan III Unma bidang kemahasiswaan Dr.Otong Syuhada,SH,MH, Pengurus Dai Kamtibmas Polres Majalengka Ustad Nono, Mahasiswa-Siswi Unma dan seluruh Anggota Binmas Polres Majalengka.

Kapolres Majalengka Akbp Mada Roostanto,SE,MH dalam paparannya Penyebaran terorisme dan radikalisame baik tingkat pusat maupun tingkat daerah jadi perhatian serius pemerintah terlebih bagi aparat penegak hukum seperti Kepolisian Republik Indonesia. Dari sekian upaya untuk membendung penyebaran paham tersebut, mencegah adalah upaya paling efektif.

Mencegah jelas lebih baik untuk menanggulangi terorisme yang berkedok agama, dibandingkan harus menyembuhkan. Dari sisi agama, ada beberapa langkah yang dapat menangkal propaganda radikalisme terorisme tersebut. Langkah itu, antara lain untuk meluruskan pemahaman ajaran agama dan menghindari kekeliruan yang sering terjadi. Tokoh agama dan tokoh masyarakat harus saling bekerjasama untuk menangkal paham ini. Juga melakukan pencegahan dari dalam umat beragama sehingga benih-benih itu tidak timbul. Ucap Kapolres.

Dalam kesemoatannya Kasat Binmas Akp Asep S.Fiqih,SH mengatakan apabila ada orang atau kelompok yang terjangkiti paham radikalisme, hendaknya dilakukan pendekatan keagamaan secara simpatik, sehingga dapat menyadarkan kelompok ini. Perlu juga diadakan ceramah dan diskusi-diskusi yang simpatik dengan kelompok-kelompok yang terkontaminasi oleh kelompok radikal, memberikan informasi kepada umat beragama agar tidak mudah diprovokasi oleh kelompok ini, sehingga rencana mereka akan gagal. Kaitannya dengan keutuhan NKRI, para penganut agama harus menyadari bahwa NKRI adalah merupakan bagian dari kehidupan beragama. Kata Kasat Binmas.

Wakil Dekan III Unma bidang kemahasiswaan Dr.Otong Syuhada,SH,MH
sebagai Narasumber memapaparkan Paham radikalisme yang mengarah pada terorisme, sebenarnya bukan masalah baru tapi telah terjadi pada awal perkembangan agama-agama dunia. Kelompok ini salah dalam memahami agama, sehingga mengarah pada radikalisme. Penyebabnya sebagian karena pemahaman agama yang sempit dan dangkal. Sebab lainnya karena menggunakan agama untuk kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok, atau kepentingan politik.

Paham radikal terorisme tidak bisa diselesaikan dengan cara kekerasan seperti yang dulu digunakan pemerintah Orde Baru. Sekarang pemerintaah dan negara harus hadir melindungi rakyatnya dari ancaman-ancaman yang ditimbulkan dari gerakan tersebut terutama dengan memperkuat ideologi bangsa dan ekonomi rakyat. Pungkas Dr.Otong.

Gelar FGD (focus Group Discussion) Polri yang promoter dan masyarakat Kabupaten Majalengka menolak terorisme dan radikalisme di Kabupaten Majalengka. dilanjutkan dengan penandatanganan bersama Deklarasi Penolakan terorisme dan radikalisme : Kami, Polri dan Mahasiswa Unma serta masyarakat Kabupaten Majalengka menolak terorisme dan radikalisme di wilayah Kabupaten Majalengka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar