BUTUH BANTUAN POLISI POLRES MAJALENGKA HUBUNGI KAMI 110 ,0233-281221 ATAU SMS 9123 .

Jumat, 13 Agustus 2010

"Bermain Petasan, Empat Mahasiswi Diperiksa Polisi"

Jumat, 13 Agustus 2010 Empat mahasiswi di Bandung diperiksa petugas Reskrim Polres Majalengka, Jawa Barat, Karen bermain petasan. Petugas juga menyita ratusan ribu petasan dari sejumlah pedagang yang terkena razia

Para mahasiswa dari berbagai universitas di Bandung ini tidak menyangka perbuatan isengnya bermain petasan harus berakhir di kantor polisi. Dengan dalih mengganggu ketertiban warga keempat mahasiswi ini di periksa petugas Polres Majalengka.

Dari tangan ke empat mahasiswi ini petugas menyita satu petasan yang tersisa. Penangkapan pemain petasan dilakukan jajaran Reskrim Polres Majalengka untuk menciptakan suasana nyaman di bulan puasa.

Tidak hanya mengamankan empat mahasiswi, petugas juga merazia sejumlah pedagang petasan. Dari razia ini petugas menyita seratus ribu lebih petasan. Operasi penertipan petasan ini akan terus digelar petugas selama bulan puasa hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/08/12/111039/4-Mahasiswi-Ditangkap-Nyalakan-Petasan-Saat-Kunjungan-Gubernur

Minggu, 01 Agustus 2010

“Isu Penculikan Dilemparkan oleh Orang-Orang Yang Tidak Bertanggung Jawab”

Adanya isu penculikan anak yang santer beredar di masyarakat yang telah mengakibatkan para orang tua takut dan cemas ternyata hanyalah isu, kabar bohong terkait penculikan yang beredar di beberapa wilayah di Jawa Barat termasuk di wilayah Majalengka tersebut secara tegas dibantah Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Sutarman, M.Hum bahwa isu tersebut tidak benar karena dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan motif agar masyarakat resah.

“Sampaikan kepada masyarakat, isu penculikan melalui pesan SMS tersebut adalah isu yang dilemparkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab agar rakyat resah dan penculikan anak tersebut tidak ada,” tandas Kapolda kepada wartawan usai memberikan arahan kepada anggota Polres Majalengka Rabu siang (28/7) dalam agenda kunjungan kerja Kapolda ke wilayah Majalengka.

Dikatakannya, era teknologi disamping bisa memberikan keuntungan dan kemudahan terhadap semua aktifitas namun bisa juga dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat keresahan. Namun demikian menurutnya isu penculikan anak tanpa motif yang jelas dan hanya untuk membuat warga resah tersebut menurutnya tidak terkait dengan isu politik yang terjadi saat ini baik di Jawa Barat maupun Nasional. “Motifnya hanya untuk meresahkan masyarakat, tidak ada motif lain apalagi dengan isu politik tidak ada sama sekali,” tegas Kapolda.

Ia menghimbau kepada masyarahat agar tidak lagi resah karena POLRI akan terus melakukan kewaspadaan untuk melakukan pengamanan dalam bentuk patrol di masyarakat. Sementara itu adanya korban Mutilasi yang terjadi di kawasan Bandung, Garut dan Tasikmalaya, menurutnya tidak terkait dengan isu penculikan namun murni pembunuhan dengan motif masalah keluarga dan utang piutang, bukan masalah penculikan.

Seperti diketahui beberapa pekan terakhir, warga sempat dibuat cemas dengan isu SMS berupa penculikan anak dengan pelaku mengendarai kendaraan roda empat jenis AVP bahkan dalam SMS juga disebutkan plat nomor mobil yang dianggap sebagai penculik, imbasnya banyak mobil loper yang masuk ke beberapa pelosok akhirnya dicurigai warga karena mereka menyangka mobil pembawa produk-produk yang akan dijual tersebut adalah penculik. Dari isu yang beredar, anak yang diculik akan diambil bagian mata dan organ dalam tubuhnya. Kini masyarakat tidak perlu lagi resah terhadap keselamatan anak-anaknya, walaupun kewaspadaan memang diperlukan untuk menjaga buah hatinya, namun tidak perlu takut dengan isu penculikan karena sebenarnya tidak ada. (Echa-RJ)