POLRES
MAJALENGKA - Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik, didampingi
Kabag Ops KOMPOL JOHNSON MADUI, SH, mengingatkan masyarakat Kabupaten
Majalengka harus selalu melakukan gerakan pemberdayaan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana alam. Hal tersebut menjadi
sangat penting dan strategis, sebagai upaya pencegahan dini.
"Kita mengajak kepada semua fihak dan seluruh
masyarakat untuk selalu waspada menghadapi bencana alam secara
bersama-sama," Ucap Kapolres Majalengka.
pesan Wabup Karna, ketika mengikuti Rakornas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana selama 2 hari, mulai Rabu, (24/2) di Bidakara
Jakarta.
Disebutkannya,
Kabupaten Majalengka termasuk kategori Kabupaten ke-16 rawan bencana alam di
Indonesia dan kabupaten ke-7 rawan bencana alam di Jawa Barat. Dengan tingkat
kerawanan bencana 98 desa rawan gerakan tanah, 52 desa rawan longsor dan 48
desa rawan banjir.
Data
tersebut berdasarkan data yang dilaporkan dalam Rakornas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana pada Rabu-Kamis 24-25 Pebruari 2016 di Bidakara Jakarta.
"Kondisi tersebut menyadarkan kita sebagai
warga Majalengka yang baik untuk bersama-sama memelihara lingkungan yang baik
dan selalu waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi terutama dalam musim
hujan," terangnya.
Kapolres
Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik, mengatakan “pihaknya akan mendorong masyarakat dalam upaya pemberdayaan dan
penyadaran masyarakat dalam penanggulan bencana alam. Serta menghimbau masyarakat
harus tetap waspada dalam menghadapi bencana alam. Lakukanlah, upaya-upaya
pemeliharaan lingkungan dan secara masif," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar