POLRES MAJALENGKA - Puluhan warga asal Kecamatan Jatiwangi dan
Sumberjaya yang belum bersedia menerima ganti rugi lahan pembangunan ruas Tol
Cikopo-Palimanan (Cipali) melakukan aksi unjuk rasa di ruas tol tepatnya di
pintu masuk Rest Area, KM 166, pada hari Sabtu 2 Juli 2016 jam 09.00 wib. Aksi
yang dilakukan warga nyaris menganggu arus lalu lintas kendaraan di ruas tol,
karena sebagian berdiri di badan jalan. Anggota kepolisian berusaha menertibkan
para pendemo agar tidak menganggu laju kendaraan.
Para pendemo menuntut ganti rugi lahan hingga sebesar Rp 1 juta per
meter, sedangkan ganti rugi yang diberikan pemerintah dan kini uangnya di
konsinyasikan di Pengadilan Negeri Majalengka hanya sebesar Rp 18.000 per meter
hingga Rp 25.000 per meter. Warga yang melakukan aksi demo membawa spanduk dan
poster bertuliskan tuntutan agar pemerintah memberikan keadilan dengan membayar
ganti rugi lahan sesuai kehendak pemilik tanah.
Beberapa pendemo berusaha merusak fasilitas milik PR LMS dan terlihat
beberapa pendemo membawa benda tajam yang sangat membahayakan. Aksi ini
mendapat pengamanan dari Brimob Polda Jabar, Polres Majalengka, Babinsa Ramil
1713/Jtw dan Satpol PP dan terpaksa mengamankan dua pendemo yang diduga sebagai
provokator. Keduanya adalah Dunawan (40) warga Desa Surawangi Kecamatan
Jatiwangi dan Fahmi (20) warga Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka
Koordinator aksi demo, Dodo, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan warga
dengan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat untuk Keadilan ini menuntut agar
pemerintah segera memberikan ganti rugi yang layak bagi pemilik tanah. Karena
ganti rugi yang diberikan pemerintah dianggap tidak memenuhi rasa keadilan bagi
masyarakat. "Masih sangat banyak
warga yang belum menerima ganti rugi lahan, karena kami menilai harga terlalu
murah. Sekarang setelah jadi tol harga tanah semua naik," kata Dodo.
Dodo mengatakan ada sekitar 50 orang lagi yang belum bersedia menerima
ganti rugi, dan semuanya menolak ganti rugi yang diberikan pemerintah seharga
Rp 18.000 per meter.
Assalamu'alaikum
BalasHapusTerkait keamanan dan kenyamanan pengguna jalan raya sudah di buat risau kembali oleh para oknum begal, setidaknya H-2 sebelum hari raya idul fitri kami hampir kena begal di sasak monjot dari arah kadipaten - jatitujuh.
Kami mohon agar pihak kepolisian mampu memberantas segala oknum begal di wilayah majalengka