POLRES MAJALENGKA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal
Polisi Badrodin Haiti, membeberkan alasan penggunaan sandi “Ramadniya” dalam
operasi pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri 1437 H.
“Ini adalah permintaan
Presiden Joko Widodo, untuk dicarikan nama pengganti Operasi Ketupat yang telah
bertahun-tahun digunakan,” kata Jenderal Pol Badrodin Haiti saat bersilaturahmi dengan insan pers
di Rupatama Mabes Polri Jakarta, Senin (20-06-2016).
Tak lama setelah permintaan itu, Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku
bertemu seorang anak yang bernama Ramadniya. Ia penasaran karena baru pertama
kali mendengar nama itu. Ia pun bertanya kepada orangtua anak itu apa arti nama
Ramadniya.
Kepada Jenderal Pol Badrodin Haiti, orangtua dari anak itu menjelaskan
bahwa Ramadniya artinya adalah suci, bersatu, sempurna.
“Mengingat artinya, saya
pikir nama ini bagus untuk mengganti nama Operasi Ketupat. Maka diputuskanlah
namanya jadi Operasi Ramadniya, yang artinya suci, bersatu, dan sempurna. Bisa
bagian dari kepanjangan Ramadhan dan Hari Raya,” jelas Jenderal Pol Badrodin
Haiti.
Operasi Ramadniya akan berlangsung pada 30 Juni-15 Juli 2016. Menurut
Jenderal Pol Badrodin Haiti, kemacetan arus mudik mungkin akan terjadi di
perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, kemudian Brebes, Tegal, dan seterusnya.
Sementara itu, terkait Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70 pada 1 Juli
2016, yang bertepatan dengan pelaksanaan operasi tersebut, Jenderal Pol
Badrodin Haiti menyatakan tidak akan ada upacara besar-besaran, mengingat
banyak personel yang terlibat kesibukan tugas di lapangan.
“Masyarakat kita sudah pada
mudik, anggota kita sudah di lapangan, kita pikir sederhana saja upacaranya.
Tidak ada di Kelapa Dua (markas Brimob) besar-besaran. Tapi kita siapkan
syukuran sekaligus buka puasa bersama,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar