POLRES
MAJALENGKA - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) optimistis pembangunan
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati akan selesai di tahun
2017. Penuntasan ganti rugi lahan untuk perluasan kawasan bandara yang semula
mendapat penolakan dari masyarakat Sukamulya kini sudah tidak ada persoalan dan
mulai Februari mendatang sudah dibayarkan.
Proses
pembangunan sisi udara dan darat kini terus dipacu, Pemerintah Pusat dan
Provinsi terus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sisi darat dan udara.
Bandara harus cepat selesai untuk untuk mengurangi crodit di bandara Soekarno
Hatta dan Husen Sastra Negara.
Hal tersebut
diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Selasa 12 januari 2016 saat meninjau
progres pembangunan BIJB sekaligus mempersiapkan kehadiran Presiden Jokowi yang
rencananya akan dilaksanakan pada Kamis 14 januari 2016.
Kehadiran
Gubernur disertai Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi, Manajer Teknik BIJB
Hidayat, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufikurohman, serta sejumlah
pejabat lainnya dari pemprov Jabar dan Pemkab Majalengka.
Dijelaskan
Gubernur, pembangunan landasan pacu yang panjangnya ditargetkan mencapai 3 km
kini sudah selesai sepanjang 2.5 km, sisanya sepanjang 0.5 km akan dituntaskan
tahun ini baik penyelesaian ganti ruginya ataupun pembangunannya.
“Untuk landasan pacu pengerjaanya sudah hampir rampung, bila
melihat pekerjaan untuk sisi udara pekerjaanya sudah mencapai 80 persen, warga
Sukamulya yang sebelumnya menolak diganti rugi kini mereka sudah menerima dan
ganti rugi akan dilaksanakan pada Februari mendatang dari APBD Jawa Barat,” ungkap
Gubernur Ahmad Heryawan.
Untuk
sejumlah pembangunan taxiway dan apron sudah dikerjakan sejak tahun lalu
sehingga mengerjaan hampir rampung. Sedangkan sisi darat sebagian baru dimulai
pada November lalu sehingga progres pekerjaan baru beberapa persen saja.
Untuk paket
satu yang pekerjaanya dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dengan anggaran sebesar
Rp 355 milyar meliputi infrastuktur pekerjaan tanah, jalan, ramp simpang susun,
drainase kawasan dan landskape kini pekerjaan baru mecapai 4,8573 persen.
Pengerjaan
sisi darat paket dua dengan pekerjaan pembangunan terminal penumpang yang
anggarannya mencapai Rp 1,385 trilyun dan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya mulai
dikerjakan pada Desember 2015 kemarin, kini progres pekerjaan mencapai 0,4340
persen.
Paket tiga
dengan lingkup pekerjakaan menara statsion, meteorologi, main power house, GWT,
STP, pembakaran sampah, substatsion 1-9, terminal cargo dan ME Kawasan yang
dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan anggaran Rp 416 milyar kini proses
pekerjaan sudah mencapai 0,8673 persen.
“Hampir semua pekerjaan sisi darat baru dikerjakan pada Desember
kemarin, wajar kalau progres pekerjaan seperti ini. Untuk pembangunan BIJB ini
nyaris tidak ada kendala apapun semua berjalan lancar, sehingga target selesai
dan beroperasi 2017 Insya Allah terlaksana,” kata Ahmad Heryawan.
Bandara
Internasional Jawa Barat ini menurut Manajer Teknik BIJB Hidayat akan menjadi
bandara terbesar yang bisa disinggahi pesawat-pesawat besar, bahkan
satu-satunya bandara di Indonesia yang dilengkapi dengan Aeropolitan. Di daerah
lain belum ada bandara yang didukung dengan kawasan bisnis, perdagangan,
perumahan dan sejumlah pendukung lainnya yang menunjang Aeropolitan.
Menyinggung
soal nama bandara Ahmad Heryawan mengaku belum ada pembicaraan, hal itu
kemungkinan diserahkan kepada Presiden. “Kalau
nama mungkin bisa dua seperti Cengkareng dan Soekarno Hatta juga kan itu-itu
juga. Ini bisa Bandara Kertajati atau mungkin nama Pahlawan Nasional, yang
pasti namanya tidak mungkin Ahmad Heryawan atau Aher,” kata Aher sambil
tertawa lebar.
Hanya Wakil
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengaku sudah mengajukan nama bandara Kertajati
diambil dari Pahlawan Nasional asal Majalengka yakni Abdul Halim, alasannya
nama tersebut cukup populer dan pernah mengangkat perekonomian masyarakat
Kabupaten Majalengka dimasa penjajahan Belanda dulu. Nama tersebut juga
dianggap memiliki nilai komersial.
“Harapan kami warga Majalengka tentu namanya diambil dari nama pahlawan asal Majalengka Abdul Halim,” ungkap Karna Sobahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar