POLRES MAJALENGKA - Meningkatnya tindak kriminal selama bulan Puasa
merupakan fenomena setiap tahun. Kecenderungan ini pun terlihat dari aksi
penjahat jalanan yang kian marak, seperti copet, jambret dan perampok hingga
hipnotis.
Untuk mengantisipasi meningkatnya penjahat jalanan itu, jajaran Polres
Majalengka hingga ke Polisi Sektor (Polsek) terus melakukan razia di daerah
rawan kriminalitas.
Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik, "Kita akan tingkatkan patroli mulai
dari kota hingga kepelosok desa, untuk mengantisipasi tindak kriminal selama
bulan ramadhan ini, sehingga masyarakat Majalengka yang tengah menjalankan
ibadah puasa dapat khusyu dan nyaman."
Menurutnya, modus kejahatan jalanan memang masih konvensional, tetapi
ada kecenderungan penjahat makin sadis dengan melukai korbannya. Lepas dari
berbagai modus yang dapat ditengarai, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan
meningkatknya aksi kejahatan selama bulan puasa dan jelang lebaran.
"Kita memahami
kejahatan memang tidak pernah mengenal tempat, waktu dan sasarannya. Namun,
pada situasi tertentu pelaku tindak kriminal akan tetap mencari peluang yang
paling menguntungkan. Lokasi yang sering diincar adalah pasar atau pusat
perbelanjaan. Biasanya aksi jambret tas, perhiasaan kepada pengunjung sering
terjadi. Itulah sebabnya polisi sering menghimbau kepada masyarakat agar tidak
menggunakan perhiasaan berlebihan jika hendak berbelanja/ bepergian, begitu
juga nasabah yang hendak menarik uangnya di bank tetap waspada karena sering
dijadikan sasaran perampok," Ungkap Kapolres.
Terutama untuk rumah kosong karena ditinggal penghuninya juga sering
menjadi sasaran penjahat di bulan Puasa. Selama bulan itu, banyak aktivitas
yang dilakukan warga seperti pergi belanja ke pasar atau mal, melaksanakan
salat tarawih, sementara rumah dibiarkan kosong tanpa penghuni. Tak jarang
pula, pemilik rumah lupa mengunci pintu gerbang atau jendela sehigga memberi
peluang orang tak dikenal menjarah rumahnya.
Mengingat tidak mungkin mengandalkan keamanan semuanya kepada
kepolisian yang penuh keterbatasan peralatan, sarana dan personel. Meski begitu
tak berarti polisi lepas tangan. Tanggung jawab kamtibmas tetap berada di
pundaknya.
Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik, bisa dengan
menjalin kemitraan positif dengan elemen masyarakat. "Misalnya, menggalakkan siskamling di lingkungan, bermitra dengan elemen
masyarakat yang sehari hari beraktivitas di jalan seperti sopir, pengojek, dan
awak angkutan umum untuk ikut berperan mencegah kejahatan sedini mungkin,"pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar