POLRES MAJALENGKA - Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto, SE,MH didampingi
Wakapolres KOMPOL Bobby Indra bersama Para Pejabat Utama Polres Majalengka
menyambut baik kedatangan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, Banser, PMII, IPNU, IPPNU,
Fatayat NU, Muslimat NU dan Pagar Nusa NU Majalengka Dalam Rangka Silaturahmi
Tentang Pernyataan Sikap Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Majalengka
Kesetiaan Terhadap NKRI DAN MENOLAK Keberadaan HTI (Hisbut Tahrir Indonesia).
Ratusan anggota Banser dan GP Ansor Majalengka, mendatangi Polres
Majalengka, pada Rabu (12/04). Mereka meminta Bupati Majalengka, Ketua DPRD
Majalengka, Kapolres Majalengka dan Komandan Distrik militir 0617 Majalengka,
untuk tidak membiarkan maupun melarang segala bentuk aktivitas yang dilakukan
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Majalengka.
Ketua PC GP Ansor Majalengka, Ahmad Cece Ashfiyadi, menegaskan tuntutan
Ansor dan Banser agar pemerintah melarang aktivitas ormas yang tidak mengakui
Pancasila dan NKRI, khususnya di Majalengka maupun di Indonesia.
"Sepengetahuan kami,
ormas yang jelas tidak mengakui Pancasila dan NKRI adalah HTI. Maka kami
menuntut dan mendesak kepada pemerintah maupun para penegak hukum untuk
melarang maupun tidak memberi ruang gerak kepada kelompok kelompok sosial atau
keagamaan baik secara organisasi maupun perseorangan yang bermimpi maupun
berniat apalagi memprapaksasai tumbuhnya perilaku yang memicu pada gerakan anti
NKRI,’ kata
Ahmad Cece.
Dikatakan Ahmad, terkait dengan adanya rencana kegiatan Masirah Panji
yang akan dilakukan oleh HTI di monument perjuangan rakyat Jabar , pada Sabtu
(15/04) yang akan datang, dengan terlebih dahulu melakukan konvoi dari Cirebon
menuju Bandung dengan melalui Majalengka, pada Jumat (14/04), ia pun atas nama
keluarga NU menolak kegiatan tersebut.
“Kami minta kepada pihak
Kepolisian atau pemerintah agar melarang kegiatan yang akan dilakukan HTI
tersebut, hal ini demi keamanan, ketertiban dan kenyamanan serta keutuhan
masyarakat di Majalengka,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Majalengka, AKBP Mada
Roostanto,SE.MH, menegaskan dirinya sepakat bahwa Pancasila dan NKRI merupakan
harga mati. Sebagai Kapolres, dia memastikan komitmennya atas hal itu.
Terkait dengan rencananya konvoi yang dilakukan ormas Islam HTI pada
Jumat yang akan datang, sebagai mana tuntutan dari keluarga besar NU
Majalengka, pihak Kepolisian Polres Majalengka sendiri tidak akan mengijinkan
jika hal itu akan menciptakan gangguan Kamtibmas.
“Kami minta kepada Banser
dan GP Ansor Majalengka, untuk menahan diri dan tetap menjaga keamanan,
kenyaman dan ketertiban masyarakat, karena konvoi yang akan dilakukan HTI
tersebut, juga sebagai pertimbangan kami,” tutup Kapolres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar