POLRES MJALENGKA - Kepolisian Resor Majalengka fungsi Satuan pembinaan
masyarakat (Sat Binmas) merekrut 15 polisi santri dan polisi wanita guru ngaji
selama tujuh hari sebagai Polisi santri dan Polwan guru ngaji dari mulai
tanggal 13 s/d 19 Maret 2017 berlangsung Upacara Penutupan Kegiatan Polisi
Santri dan Polwan Guru Ngaji Polres Majalengka, Minggu (19/3/2017).
Pukul 08.00 wib bertempat di Ponpes Al Qur'aniyyah Jalan Olah Raga
Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan dan Kabupaten Majalengka telah berlangsung
Upacara Penutupan Kegiatan Polisi Santri dan Polwan Guru Ngaji Polres
Majalengka, dihadiri oleh Polisi Santri dan Polwan Guru Ngaji dan sebagai
penanggung jawab Ponpes, pimpinan ponpes, dewan guru serta santriwan serta
santriwati.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di isi dengan acara pembacaan ayat
suci al quran surat Al. Isro ayat 1s/d ayat 6.( dibawakan oleh polwan guru
ngaji (Bripda Rina, Bripda Eti, Bripda Dwi,dan Bripda Yumi) dilanjutkan dengan
pembacaan Sholawat dibawakan oleh Ustd. Saeful Malik dan sambutan dari
perwakilan Polisi santri & Polwan guru ngaji oleh Ipda Baban Kurbandi, Sambutan
dari ponpes Al quraniyyah dsampaikan oleh penngasuh ponpes KH.Drs.E.Z.Abidin
Mpd.I. kemudian penutup Doa oleh pimpinan ponpes Alquramiyyah Ustd Yuyud
Aspiudin Spd.I dan dilanjutkan Isoma sholat zduhur berjamaah.
Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto,SE,MH melalui Kasat Binmas AKP Asep
S.Fiqih,SH dalam pesannya berharap, hasil dari pelaksanaan Polisi santri dan
Polwan guru ngaji alhamdulillah dalam seminggu ini telah berbagi Ilmu terhadap
masyarakat di Ponpes-ponpes di wilayah Majalengka dan bisa dimaksimalkan
kembali ke daerah-daerah untuk pencegahan tindakan kriminal oleh masyarakat
dengan pendekatan agama.
Menurut Kasat Binmas program Polisi Santri ini akan menempatkan fungsi
polisi tidak hanya sebagai penjaga Kamtibmas tapi juga mengayomi masyarakat
dari sisi keagamaan. Mengingat Jawa Barat adalah berpenduduk mayoritas muslim.
“Mereka ini diberi kemampuan, sehingga mereka minimal bisa menjadi imam sholat,
bisa berdakwah, bisa jadi khotib, yang bisa menjadi guru ngaji dan bisa menjadi
muadzin,” jelas Kasat Binmas.
Usai pelatihan para polisi wanita nantinya akan bertugas mengajar ngaji
kepada anak-anak. ”Ada 15 orang Polisi
Santri dan Polwan guru ngaji, nanti akan diberdayakan juga, mereka membentuk
kelompok anak-anak, dalam tiga bulan kelompok anak tersebut dari tidak bisa
menjadi sampai bisa mengaji, “Ini akan terus berlangsung, ini angkatan pertama,
nanti kita evaluasi. Mudah-mudahan dengan cara ini bisa nyambung dan menjawab
keinginan masyarakat,” pungkasnya. (Sat Binmas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar