POLRES MAJALENGKA – Pada Hari Kamis
tanggal 27 Januari 2017, pukul 09.07 Wib, Kapolsek Rajagaluh AKP Jaja
Gardaja,SH dan anggota Polsek Rajagaluh mendatangani kejadian bencana alam
longsor di Blok Kamis Desa Pajajaran Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Hujan deras yang mengguyur wilayah
Kabupaten Majalengka selama ini membuat beberapa wilayah Kota Angin dilanda
tanah longsor. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, korban yang
terkena longsor mengalami kerugian materi.
Seperti kali ini, Longsor terjadi
tak hanya di Wilayah Majalengka selatan saja, melainkan juga terjadi di Wilayah
Majalengka Timur. Yakni di Blok Kamis Rt.14/04 Desa Pajajaran Kecamatan
Rajagaluh Kabupaten Majalengka, yang mengalami kerugian hingga Rp.50 jutaan.
Berdasarkan laporan Kapolres
Majalengka, AKBP Mada Roostanto,SE.MH, melaui Kapolsek Rajagaluh, AKP Jaja
Gardaja,SH mengatakan, tanah longsor yang terjadi di Kampung Jaha Blok Sabtu
Desa Pajajar, sepanjang sekitar 250 meter dan kedalaman sekitar 15 meter.
Akibat kejadian tersebut, 18 Kepala
Keluarga (KK) atau sekitar 49 orang yang berada di sekitar lokasi itu sempat
dihantui bencana tanah longsor susulan. Jurang dan tebing di dekat rumah mereka
juga rawan amblas ketika hujan deras mengguyur.
"Akibat kejadian tanah longsor
yang terjadi pada Senin (23/01) lalu itu, kami saat ini telah memasang police
line di area lokasi longsor tersebut,"kata Kapolsek, Kamis (27/01).
Dikatakan Kapolsek, pihaknya juga
terus berupaya mengantisipasi jatuhnya korban ketika bencana tanah longsor
terjadi.
"Kami bersama anggota
Kepolisian dari Polsek Rajagaluh terus mengingatkan warga agar meningkatkan
kewaspadaan ketika hujan mengguyur. Adapun tujuannya untuk deteksi dini dalam
penyelamatan diri dan keluarga,"imbuhnya.
Karena berdasarkan pemetaan, lanjut
Kapolsek, Desa Pajajar merupakan salah satu titik rawan tanah longsor. Namun
sejumlah desa lain yang berada di Kecamatan Rajagaluh atau termasuk zona
wilayah di lereng Gunung Ciremai, yakni Desa Teja, Desa Babakankareo, Desa
Sindangpano, Desa Sadomas dan Desa Payung, juga memiliki kerawanan yang sama
terhadap bencana tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar