BUTUH BANTUAN POLISI POLRES MAJALENGKA HUBUNGI KAMI 110 ,0233-281221 ATAU SMS 9123 .

Selasa, 09 Februari 2016

KORBAN LEDAKAN PIPA GAS BERTAMBAH MENJADI DUA





POLRES MAJALENGKA - Korban meninggal akibat ledakan pipa gas Rig Pumpindo 08 di lokasi RDG (sumur) 47 milik PT Pertamina bertambah menjadi dua orang, Selasa (9/2/2016). Lokasi kejadian di Blok Rabu, RT 03/04, Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.




Korban meninggal setelah Iwanudin (30), adalah Joko Darsono (34) warga Kebon Kelapa, Desa Segaramakmur, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi yang meninggal di perjalanan menuju Rumah Sakit Pertamina Jakarta pada Senin (8/2/2016) sore. Sebelumnya dia menjalani perawatan di ruang ICU RS Sumberwaras, Cirebon, namun kemudian dialihkan ke RS Pertamina. Saat akan dirujuk ke RS Pertamina Jakarta itulah korban tewas.

Joko kesehariannya bertugas sebagai motor man atau mengecek kondisi meja pengeboran yang berukuran kurang lebih 5 m X 5 m di bawah tower bersama dengan temannya Faturohman yang kini menjalani perawatan di ruang ICU RS Pertamina akibat luka bakar di tubuhnya yang mencapai lebih dari 40 persen.

Hal itu dibenarkan Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam yang menyempatkan menjenguk korban yang sedang menjalani perawatan di RS Pertamina Pusat, Selasa (9/2/2016).

"Hingga pagi ini, total korban meninggal dunia dua orang. Sedangkan lima korban luka tengah mendapatkan perawatan dari RSPP. Sekali lagi, kami sangat menyesalkan kejadian ini dan kami berkomitmen untuk memberikan pengobatan semaksimal mungkin. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan kami turut berduka cita," tutur Syamsu Alam yang mengaku ke depan, pihaknya berkomitmen untuk tidak ada lagi kejadian serupa.

Atas terjadinya ledakan pipa gas, Syamsu Alam menggelar Safety Stand Down di Kantor Pusat PT Pertamina EP, Selasa (9/2/2016).

Informasi yang diperoleh, Syamsu mengingatkan perihal pentingnya pemahaman dan implementasi aspek HSSE (Health, Safety, Security, and The Environment) di industri hulu migas yang sangat erat dengan faktor risiko.

"Melalui safety stand down ini, saya mewakili jajaran direksi Pertamina mengajak dan mengimbau seluruh pekerja dan mitra Pertamina terutama yang bergerak di sektor hulu, agar semakin memperhatikan faktor HSSE. Terapkan HSSE Golden Rules yaitu Patuh, Peduli, Intervensi. Hal ini berlaku untuk semua pihak yang terkait dengan industri ini," jelas Syamsu Alam.

Dia juga mengatakan soal kewajiban bagi seluruh pihak agar saling mengingatkan akan komitmen tinggi dalam menerapkan sistem manajemen HSSE dan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. "Di awal tahun 2016, kami membuat komitmen tentang Zero Tolerance untuk HSSE. Dalam artian bahwa kami berkomitmen untuk tunduk dan patuh terhadap pengelolaan faktor HSSE dalam setiap operasi yang kami jalankan. Maka apabila terjadi hal terkait safety tentu akan kami pertimbangkan kebijakan terkait rewards and concequences," tegas Syamsu Alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar