POLRES MAJALENGKA – Pada hari kamis 24 nopember 2016, Personel
Kepolisian Polres Majalengka menerjungkan 118 personel gabungan Dipimpin selaku
Ka Pam Kapolsek Majalengka Kota AKP M. Suparman, SHi. Untuk mengawal kegiatan
aksi unjuk rasa, Ratusan massa yang tergabung dalam Ormas Gerakan Masyarakat
Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Majalengka melakukan aksi demonstrasi di depan
Pendopo Majalengka. Mereka menuntut penegakan hukum atas tindakan kekerasan
terhadap salah satu warga Desa Sukamulya yang mengalami tindakan penganiayaan
oleh oknum Satpol PP Majalengka.
Menurut Ketua GMBI Distrik Majalengka H. Agustinus Subagja menuntut
Bupati Majalengka untuk bertanggungjawab dan melakukan tindakan terhadap
pimpinan dan oknum-oknum yang melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat
khususnya anggota GMBI.
“Bupati agar
bertanggungjawab dan segera melakukan tindakan kepada pimpinan dan oknum Satpol
PP yang melakukan tindakan pemukulan kepada warga,” tegasnya.
Agustinus meminta seharusnya rakyat dilindungi hak-haknya dalam
keamanan, kenyamanan dan kesejahteraannya, bukan malah ditindas dan dipukuli.
“Kami mendesak Bupati
menindak dan mencopot pimpinan Satuan Pamong Praja Kabupaten Majalengka dari
jabatannya. Bupati harus bisa mengembalikan rasa aman, nyaman seluruh lapisan
masyarakat Majalengka dari perilaku arogan aparat pemerintah Kabupaten
Majalengka,”
Ucapnya.
Sementara Wakil Sekretaris Akim, meminta Bupati sebagai pihak yang
bertanggungjawab terhadap perilaku bawahannya. Pihaknya meminta mengusut tuntas
oknum yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap anggota LSM GMBI.
Akim mengisahkan, bahwa pada saat terjadinya kericuhan di Desa
Sukamulya Kecamatan Kertajati ada oknum Satpol PP Majalengka yang melakukan
tindakan kekerasan kepada warga, hal ini dibuktikan dari rekaman video yang
banyak beredar di sosial media.
“LSM GMBI Distrik Majalengka
meminta usut tuntas oknum yang melakukan kekerasan kepada warga,” tambahnya.
Dalam aksi yang dikawal aparat Polres Majalengka tersebut, aspirasi
diterima langsung Asda II Drs. H. Abdul Gani, M.Si, di ruang rapat Sekda, namun
perwakilan massa tersebut tetap ingin bertemu langsung Bupati Majalengka, dan
tetap bertahan hingga pukul 13.00 WIB sampai akhirnya membubarkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar