POLRES MAJALENGKA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, bom berbahan kimia yang diracik tersangka
teroris dari Majalengka, RPW (24), berdaya ledak tinggi.
Bahkan, kata Rikwanto, daya ledaknya bisa dua kali lebih besar dari pada
bom Bali I dan II.
"Kalau kita bandingkan
bahan ini, misalnya TNT, bisa mencapai dua setengah kali kekuatan kali bom bali
I dan II," ujar Rikwanto yang didampingi oleh tim laboratorium forensik Polri di
kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Sementara itu, bahan peledak RDX yang juga diracik RPW (24) kekuatannya
mencapai 3,2 kali ledakan bom Bali.
Daya ledak, kata Rikwanto, bisa lebih kuat lagi jika senyawa tersebut
ditambahkan dengan booster dan paku.
"Bahan-bahan ini
relatif murah dan gampang dicari di toko-toko, toko online," kata Rikwanto.
RPW (24) meracik bahan kimia dan punya laboratorium sendiri di
rumahnya. Saat penangkapan di kediamannya beberapa hari lalu, Detasemen Khusus
Antiteror Polri 88 menyita cairan asam nitrat, asam sulfat, air raksa, pupuk
urea, dan gelas kimia.
Alat-alat tersebut diyakini dapat menimbulkan ledakan jika diracik
dengan takaran tertentu. Pembuatan bahan peledak itu dilakukan berdasarkan
pesanan.
"Sebelum ramuan itu
jadi dan sempurna, sudah ditangkap Densus 88," kata Rikwanto.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka
teroris bernama RPW (24) di Majalengka, Rabu (23/11/2016).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, RPW (24)
merupakan anggota kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang
dipimpin Bahrun Naim.
RPW (24) ditangkap di rumahnya di Desa Girimulya RT 003 RW 005
Kecamatan Banjaran, Majalengka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar